portal kabar – Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, telah mengajukan rencana perbaikan untuk ratusan ruang belajar di tingkat SD dan SMP yang mengalami kerusakan, baik ringan maupun berat, pada tahun 2025.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Imam Faturrochman, menjelaskan bahwa rehabilitasi total diperlukan untuk 201 ruang SD dan 161 ruang SMP. Selain itu, rehabilitasi sedang dibutuhkan untuk 85 ruang SD dan 161 ruang SMP, sementara rehabilitasi ringan diperlukan untuk 156 ruang SMP.
“Semua data usulan ini kami kumpulkan dari pihak sekolah melalui kepala sekolah dan timnya,” ungkapnya di Cikarang, Kamis.
Imam menambahkan bahwa ia telah mengumpulkan seluruh kepala sekolah dari jenjang SMP dan SD untuk menangani masalah pendidikan secara bertahap dan berkelanjutan, demi memastikan kenyamanan dalam proses belajar mengajar.
“Awalnya, kami bekerja sama dengan kepala sekolah untuk menyelesaikan masalah ruang kelas yang rusak dan kebutuhan mebel, karena mereka yang paling memahami situasi di lapangan,” jelasnya.
Pihaknya juga telah melanjutkan pertemuan tersebut dengan membentuk ‘Forum Group Discussion’ untuk membahas kebutuhan fasilitas, termasuk sarana prasarana pendidikan, bangunan ruang kelas, hingga kebutuhan mebel.
“Dalam FGD ini, kami juga akan mengundang Bappeda dan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang agar permasalahan terkait sekolah dapat diselesaikan sesuai dengan kemampuan keuangan daerah,” tambahnya.
Pelaksana tugas Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bekasi, Agus Budiono, menyatakan bahwa mereka telah menerima usulan perbaikan ruang kelas dari Dinas Pendidikan. Namun, analisis anggaran akan dilakukan oleh Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR).
“Seringkali, usulan dari Dinas Pendidikan untuk rehabilitasi sedang, tetapi setelah dinilai oleh DCKTR, kerusakan tersebut ternyata memerlukan penanganan rehabilitasi berat atau ringan,” katanya.
Agus juga menekankan pentingnya menjaga dan meningkatkan sinergi antara Dinas Pendidikan dan DCKTR dalam melakukan survei lapangan terhadap data analisis kerusakan ruang sekolah.
“Kadang-kadang, saat survei lapangan, pihak sekolah meminta tambahan ruang kelas baru, sehingga anggaran yang dibutuhkan pun bertambah,” tutupnya.
pram