porta kabar – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, baru saja memperluas peran Luhut Binsar Pandjaitan dalam pemerintahannya dengan mengangkatnya sebagai Penasihat Khusus Bidang Digitalisasi dan Teknologi Pemerintahan. Pelantikan ini dilakukan berdasarkan Keputusan nomor 140P tahun 2024 mengenai Pengangkatan Penasihat Khusus Presiden.
Dalam acara pelantikan tersebut, Deputi Bidang Administrasi dan Aparatur Kementerian Sekretaris Negara, Nanik Purwanti, membacakan pernyataan resmi yang menegaskan, “Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan kini menjabat sebagai Penasihat Khusus Presiden untuk bidang digitalisasi dan teknologi pemerintahan.”
Selain Luhut, posisi Penasihat Khusus Presiden juga diisi oleh tokoh-tokoh lainnya, termasuk Wiranto dan Muhadjir Effendy. Sebelumnya, Luhut telah dilantik sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional untuk periode 2024–2029 di Istana Merdeka, Jakarta, pada hari Senin (21/10).
Pelantikan sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional ini berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 139/P Tahun 2024 yang ditetapkan pada 20 Oktober 2024. Dalam pernyataan yang dibacakan Nanik Purwanti, disebutkan, “Dengan nama Tuhan Yang Maha Esa, Presiden RI Prabowo Subianto, terhitung sejak saat pelantikan, mengangkat Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional.”
Sebelum menjabat dalam kabinet saat ini, Luhut Binsar Pandjaitan adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dari tahun 2019 hingga 2024. Ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan pada tahun 2015–2016, menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno.
Sebagai Menko Marves, Luhut memainkan peran penting dalam berbagai bidang, termasuk kemaritiman, lingkungan, dan infrastruktur, seperti pembangunan jalan tol dan kereta cepat. Ia juga terlibat dalam pengembangan industri baterai untuk kendaraan listrik dan berfungsi sebagai penghubung antara pemerintah dan investor asing.
Di tengah pandemi COVID-19, Luhut menjadi sosok kunci dalam mengendalikan penyebaran virus SARS-Cov-2 dan dikenal sebagai orang yang sering memberikan rekomendasi solusi untuk pemerintah Jokowi-Ma’ruf dalam menghadapi isu-isu sensitif.
pram