portal kabar – Perpecahan suara di Partai Golkar mengenai dukungan untuk Dani Ramdan sebagai calon bupati Bekasi menunjukkan masalah serius dalam dinamika politik internal partai. Situasi ini sangat mencerminkan ketidakstabilan dan ketidakpuasan yang mendalam di antara kader Golkar.
Sebagian besar kader Golkar merasa bahwa kepemimpinan Dani Ramdan jauh dari harapan mereka. Banyak yang beranggapan bahwa Dani tidak mampu memenuhi aspirasi daerah yang ada. Dukungan untuk Dani Ramdan tampaknya tidak berjalan dengan baik. Banyaknya pendapat yang berbeda dan ketidakpuasan di kalangan kader menunjukkan adanya perpecahan yang cukup parah.
Persaingan untuk mendapatkan dukungan dan posisi strategis di dalam partai adalah hal yang biasa, namun di Golkar, banyak nama lain yang juga berambisi untuk menjadi bupati. Persaingan ini justru menambah friksi di antara kader, yang berujung pada perpecahan dalam dukungan untuk Dani Ramdan.
Perpecahan suara di Golkar tidak hanya berdampak pada dukungan untuk Dani Ramdan, tetapi juga dapat mempengaruhi hasil pemilihan bupati secara keseluruhan. Suara yang seharusnya untuk Dani Ramdan bisa saja terdistribusi ke calon lain, baik dari partai yang sama maupun dari partai lain, yang berpotensi mengurangi peluang Dani untuk menang.
Ketidakpastian dan ketidakpuasan di kalangan kader dapat menciptakan citra negatif di mata publik. Masyarakat cenderung enggan memberikan dukungan kepada calon yang tidak didukung dengan kuat oleh partainya sendiri. Pemilih yang sebelumnya setia kepada Golkar mungkin akan beralih ke calon lain yang dianggap lebih kompeten atau memiliki visi yang lebih jelas.
Banyak kader yang meragukan efektivitas strategi kampanye tim Dani Ramdan. Kurangnya komunikasi yang baik dengan masyarakat dan minimnya program yang jelas membuat banyak orang meragukan kemampuan Dani untuk memimpin Bekasi.
Jika perpecahan ini tidak ditangani dengan serius, posisi Golkar di Bekasi dalam pemilihan mendatang bisa semakin melemah. Kader yang merasa tidak puas mungkin akan meninggalkan partai atau berpindah ke partai lain, yang akan mengurangi kekuatan Golkar di masa depan.
Tanpa adanya langkah konkret untuk menyatukan suara dan mengatasi perpecahan ini, peluang untuk meraih kemenangan dalam pemilihan bupati Bekasi akan semakin menipis.
bram ananthaku