portal kabar – Desa Jatireja yang terletak di Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, telah terpilih menjadi desa antikorupsi dalam pelaksanaan program Replikasi Desa Antikorupsi. Program ini diinisiasi oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Jawa Barat bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Asep Nandang Rasadi, Kepala Bidang Bina Desa di DPMD Provinsi Jawa Barat, menekankan bahwa program Desa Antikorupsi adalah langkah penting untuk membangun pemerintahan desa yang akuntabel, transparan, dan bebas dari praktik korupsi.
“Di masa depan, desa ini diharapkan menjadi teladan bagi desa-desa lain di Kabupaten Bekasi. Dengan demikian, kita dapat mencapai tertib administrasi dan meminimalisir kesalahan dalam pengelolaan keuangan dana desa,” ungkapnya di Cikarang, Rabu.
Proses pemilihan desa percontohan ini dimulai dari usulan Pemkab Bekasi yang mengikuti indikator yang telah ditetapkan oleh KPK. Desa-desa yang diusulkan kemudian menjalani berbagai tahapan, termasuk administrasi, wawancara dengan kepala desa, serta verifikasi dokumen oleh petugas KPK.
Indikator Desa Antikorupsi mencakup penguatan tata laksana, pengawasan, kualitas pelayanan publik, partisipasi masyarakat, dan kearifan lokal. Dalam setiap tahap, diharapkan masyarakat dapat terlibat aktif demi terwujudnya pembangunan desa yang sejahtera di masa depan.
Sekretaris Camat Cikarang Timur, Aris Sadikin, menjelaskan bahwa pada hari pertama verifikasi lapangan, tim dari Jawa Barat dan KPK melakukan penilaian melalui presentasi, tanya jawab, dan pemeriksaan dokumen fisik. Mereka juga melakukan kunjungan ke lokasi yang telah ditentukan.
“Pada presentasi yang disampaikan oleh kepala desa, berbagai pencapaian telah diraih, termasuk mendapatkan kendaraan Mascara dari DPMD Provinsi Jawa Barat dan hibah lahan dari KPK di dekat kawasan industri Jababeka,” tambahnya.
Aris optimis bahwa Desa Jatireja akan mencapai hasil maksimal dan meraih predikat terbaik berkat sinergi dengan Pemerintah Kecamatan Cikarang Timur dan Pemerintah Kabupaten Bekasi dalam hal pendampingan dan sosialisasi.
“Kami terus mengingatkan setiap desa untuk menjaga tertib administrasi. Selain itu, kami juga melakukan monitoring terhadap dana desa dengan melihat langsung kualitas pembangunan. Kami yakin bahwa Desa Jatireja bisa menjadi juara dalam penilaian tingkat Jawa Barat,” tutupnya dengan penuh semangat.
pram