portal kabar – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bekasi mencatat bahwa pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati tampaknya lebih suka bersembunyi di balik alat peraga kampanye (APK) ketimbang berinteraksi langsung dengan masyarakat.
Menurut data pengawasan Bawaslu, paslon lebih banyak beraksi dengan memasang APK di berbagai sudut jalan, seolah-olah mereka sedang mengadakan pameran seni daripada kampanye politik.
“APK-nya sih banyak, tapi pertemuan tatap mukanya? Ya, bisa dibilang terbatas, bahkan bisa dibilang ‘tersembunyi'” ujar Ketua Bawaslu Kabupaten Bekasi, Akbar Khadafi, dengan nada bercanda saat Rapat Koordinasi Bersama Stakeholder di Holiday Inn Cikarang pada Kamis (17/10/2024).
Akbar menambahkan, tahapan kampanye sudah memasuki hari ke-24, dan meski banyak kegiatan yang dilakukan, tampaknya paslon lebih memilih metode yang sudah ditentukan daripada berhadapan langsung dengan masyarakat.
Dari hasil pengawasan, untuk calon Bupati nomor urut satu, tercatat 1 kali pertemuan terbatas, 18 kali tatap muka, 23 kali penyebaran bahan kampanye, dan 838 penyebaran APK, serta 3 kegiatan lainnya.
Sementara itu, pasangan calon bupati nomor urut dua lebih aktif dengan 5 pertemuan terbatas, 34 tatap muka, 87 dialog, 1.982 penyebaran bahan kampanye, dan 9 kegiatan lainnya.
Calon bupati nomor urut tiga juga tidak mau kalah, dengan 3 pertemuan terbatas, 17 tatap muka, 18 penyebaran bahan kampanye, 1.845 pemasangan APK, dan 2 kegiatan lainnya.
“Jadi, total keseluruhan dari semua metode yang kami catat ada 9.077 kegiatan di Kabupaten Bekasi. Mungkin mereka berpikir, ‘Lebih baik banyak APK daripada banyak ngobrol'” ungkap Akbar sambil tersenyum.
pram