portal kabar – Masyarakat sekitar Kawasan Industri yang merasa bahwa perusahaan lebih banyak merekrut tenaga kerja dari luar daerah dibandingkan warga lokal kembali unjuk rasa. Unjuk rasa yang menuntut kesempatan bekerja di Kawasan Industri MM 2100 ini terjadi karena masyarakat merasa tidak mendapatkan akses yang adil terhadap pekerjaan yang tersedia di daerah mereka.
Aksi tersebut dilakukan dengan menutup akses masuk menuju PT Mayora Indah, Selasa, 03/September/2024. Dengan membentangkan spanduk besar, mereka berteriak menyuarakan apa yang menjadi keresahan mereka selama ini.
“Aksi ini adalah bentuk sebagian kecil dari kekecewaan kami selama ini. Masih banyak lagi kekecewaan-kekecewaan besar lainnya terhadap pihak – pihak perusahaan yang enggan memberikan kesempatan bekerja dan diterima bagi warga sekitar,” kata ibu-ibu dalam orasinya.
Para pengunjuk rasa itupun didampingi oleh LSM Masyarakat Peduli Investor (LSM-MPI) yang juga menuntut agar perusahaan peduli terhadap CSR bagi masyarakat yang berdekatan langsung dengan area Kawasan MM 2100 tersebut.
“Pendampingan ini karena banyak keluhan masyarakat yang merasa kesulitan bekerja hingga berusaha di Kawasan Industri MM 2100. LSM MPI akan terus mengawal aspirasi masyarakat, dan akan terus berjalan, bahkan lebih besar hingga apa yang menjadi masalah bisa tercapai dan terpenuhi,” kata Ketua Umum LSM MPI Dr Anwar Musyadad.
Anwar pun menutup keterangannya, Ketika kawasan industri berkembang dan masyarakat setempat merasa tidak mendapatkan manfaat atau bahkan dirugikan oleh perkembangan ini, mereka pasti selalu mengorganisir unjuk rasa demi menuntut hak mereka.
Red/pram/BA