portal kabar – Ketika kader Golkar di Kabupaten Bekasi secara massal mendeklarasikan dukungan kepada calon Bupati yang diusung oleh PDIP, hal ini menimbulkan banyak pertanyaan dan kekhawatiran. Apa yang sebenarnya terjadi di dalam tubuh Golkar?. Mengapa kader-kader ini memilih untuk meninggalkan partai yang telah menjadi rumah politik mereka selama bertahun-tahun.
Deklarasi dukungan yang dilakukan oleh kader Golkar Kabupaten Bekasi terhadap paslon nomor 3, pasangan Ade-Asep, di saung desa Pebayuran sore tadi, jelas menunjukkan bahwa partai berlambang pohon beringin ini sedang mengalami perpecahan yang serius.
Agus, salah satu kader Golkar dari PAC Cabangbungin, mengungkapkan bahwa salah satu alasan utama peralihan dukungan ini adalah krisis identitas yang melanda partai. Golkar di Kabupaten Bekasi, yang dulunya merupakan partai yang kuat dan berpengaruh, kini terlihat kehilangan arah. Banyak kader merasa bahwa partai tidak lagi mewakili aspirasi dan kepentingan mereka. Ketidakpuasan ini semakin diperparah oleh konflik internal yang berkepanjangan, di mana kepemimpinan partai sering kali dipertanyakan.
Kader yang merasa terpinggirkan dan diabaikan oleh pimpinan partai mungkin beranggapan bahwa beralih dukungan politik adalah pilihan yang lebih baik. Mereka mencari tempat di mana suara mereka didengar dan dihargai.
Dengan basis massa yang kuat dan jaringan politik yang luas, banyak kader Golkar yang melihat calon Bupati yang diusung oleh PDIP sebagai peluang untuk mendapatkan posisi yang lebih baik. Mereka mungkin berpikir bahwa bergabung dengan calon Bupati dari PDIP akan memberikan mereka akses yang lebih baik terhadap kekuasaan dan sumber daya.
Rudi Hartono berpendapat bahwa tindakan ini menciptakan citra buruk bagi Golkar. Partai yang tidak mampu mempertahankan kader-kadernya akan dipandang lemah dan tidak berdaya. Hal ini dapat mengurangi kepercayaan publik terhadap Golkar dan membuat pemilih berpaling ke partai lain yang dianggap lebih stabil dan memiliki visi yang jelas.
Wakil Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Bekasi tersebut merasa bahwa perpindahan dukungan ini memiliki implikasi yang lebih luas bagi politik lokal di Kabupaten Bekasi. Dengan semakin banyaknya kader Golkar yang beralih ke pasangan calon yang diusung oleh PDIP, dinamika politik di Kabupaten Bekasi akan berubah. PDIP mungkin akan semakin menguatkan posisinya, sementara Golkar akan semakin terpuruk.
Deklarasi dukungan kader Golkar Kabupaten Bekasi kepada calon yang diusung oleh PDIP adalah fenomena yang mencerminkan banyak masalah dalam tubuh Golkar. Krisis identitas, ambisi pribadi, dan dampak negatif bagi partai adalah beberapa aspek yang perlu diperhatikan. Perubahan ini tidak hanya berpengaruh pada Golkar, tetapi juga pada dinamika politik di Kabupaten Bekasi secara keseluruhan.
Roan Sukraeni yang hadir di acara tersebut juga memberikan pendapatnya. Ini seharusnya menjadi pelajaran bagi Golkar untuk introspeksi dan memperbaiki diri. Jika tidak, mereka akan terus kehilangan kader-kader berharga dan dukungan dari masyarakat. Dalam politik, loyalitas dan integritas adalah hal yang sangat penting, dan jika kader-kader Golkar tidak dapat menemukan kembali nilai-nilai tersebut, masa depan partai ini akan semakin suram.
Lantas, bagaimana nasib Dani Ramdan sebagai calon yang diusung oleh Partai Golkar itu sendiri?.
bram ananthaku